"Bang Maman dari Kali Pasir"
Bang Maman adalah pedagang
buah di Kali Pasir. Bang Maman mempunyai anak perempuan bernama Ijah dan
berkata ingin menjodohkannya dengan Salim anak Pak Darip orang kaya di
Kali Pasir. Tak lama setelah Salim dan Ijah menikah, Pak Darip meninggal
dunia. Pak Darip meninggalkan harta warisan berupa kebun yang sangat
luas kepada Salim.
Salim tidak bisa mengurus kebun peninggalan
ayahnya, dan minta Kusen mengurusnya. Istri Kusen mempunyai rencana
jahat, dia meminta suaminya menjual kebun Salim. Setelah kebun dijual
mereka melarikan diri. Salim menjadi miskin, harta warisan ayahnya sudah
habis. Akhirnya Salim berjualan buah di pasar.
Bang Maman
mengetahui Salim telah jatuh miskin. Bang Maman ingin Ijah bercerai
dengan Salim, karena Salim telah jatuh miskin. Ijah tidak mau, biar
miskin Ijah tetap setia kepada Salim.
Akhirnya Bang Maman meminta
bantuan kepada Patme supaya berpura-pura menjadi istri simpanan Salim.
Patme setuju atas permintaan Bang Maman. Kemudian Patme datang ke rumah
Salim dan berbicara dengan Ijah. Patme mengaku sebagai istri Salim.
Patme dan Ijah bertengkar. Ijah merasa kecewa dan marah kepada Salim.
Kemudian Salim memberikan penjelasan kepada Ijah, namun Ijah tidak percaya. Akhirnya Salim pergi meninggalkan Ijah.
Suatu
hari Ijah berkenalan dengan Ujang. Ujang Adalah seorang perampok yang
sudah lama dicari polisi. Dengan menyamar seperti orang kaya Ujang
datang melamar Ijah. Lamaran Ujang diterima dan akhirnya Ujang dan Ijah
menikah.
Pada saat pernikahan berlangsung datanglah polisi
menangkap Ujang dan gentong. Mereka sudah lama dicari polisi karena
sebagai perampok. Namun Ijah tidak tahu kalau mereka sebagai perampok.
Mereka akhirnya dibawa ke kantor polisi dan Bang Maman sebagai saksi.
Polisi
minta agar semuanya tenang. Dijelaskan oleh polisi bahwa yang ditangkap
itu adalah buronan. Mereka ditangkap karena sering berbuat jahat.
Mereka suka merampok dan menipu. Akhirnya pesta perkawinan
berangsur-angsur bubar.
(umi)
# "Istri simpanan" di Buku SD yang diperbincangkan di Jakarta..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar