Dokumen Rahasia CIA Tentang Rencana Amerika serang Indonesia
[07:05 PM, 17-Aug-11]
Sebuah Dokumen yang berklasifikasi Sangat Rahasia (TOP SECRET), di bocorkan oleh situs wikileaks.
Dokumen
itu adalah laporan CIA kepada Pentagon yang sejatinya akan diteruskan
ke Gedung Putih. Menurut dokumen tersebut, Sebenarnya setelah Irak,
Indonesia akan jadi sasaran berikutnya.
Tapi intel-intel
CIA yang lebih dulu diterjunkan ke Indonesia, menyimpulkan bahwa bila
AS menyerang Indonesia, maka Perang akan sangat mahal dan AS akan
banyak mengalami kerugian.
Untuk lebih jelasnya, berikut nukilan isi Dokumen tersebut yang telah diterjemahkan dari Bahasa Inggris ke Bahasa indonesia :
Kepada
Yth. Kepala Staf Gabungan
Jenderal Richard Myers
Tembusan: Direktur CIA
Rencana
Penyerangan ke Indonesia sebaiknya dipertimbangkan lagi. Mengingat
mahalnya Biaya yang akan timbul dari Peperangan tersebut.
Berikut Data-Datanya :
Begitu
memasuki Perairan Indonesia, Armada ketujuh kita akan dihadang pihak
Bea Cukai karena membawa masuk Senjata Api dan Peralatan Perang tampa
surat izin dari Pemerintah RI. Ini berarti kita harus menyediakan "Uang
Damai". Coba hitung berapa besarnya jika peralatan yang dibawa
sedemikian banyak.
Kemudian bila kita mendirikan Base Camp
Militer, Bisa ditebak di sekitar Base Camp pasti akan dikelilingi
tukang bakso, tukang es kelapa, lapak VCD bajakan, sampai obral Celana
Dalam Rp 10.000 dapat 3.
Belum lagi para Pengusaha komedi putar yang bakal ikut mangkal di sekitar Base Camp juga.
Kemudian
kendaraan Tempur serta Tank-tank lapis baja yang diparkir dekat Base
Camp akan dikenakan retribusi parkir oleh petugas dari dinas perparkiran
daerah maupun preman-preman sekitar.
Jika dua jam pertama
dikenakan Rp 10.000 (tarif untuk orang bule), berapa yang harus dibayar
oleh Pemerintah AS jika kendaraan Tempur harus parkir Sebulan atau
lebih dari setahun seperti di Irak sekarang ini.
Belum
lagi Pengusaha parkir swasta yang bisa melobi Gubernur DKI Jakarta
untuk menaikkan tarif parkir. Lobi itu akan sangat mulus karena salah
satu Komisaris di sebuah Perusahaan parkir terbesar di Jakarta itu
adalah Mantan Pejabat Tinggi.
Belum lagi di sepanjang
jalan menuju lokasi Base Camp, kita harus menghadapi para "Pak Ogah"
yang berlagak mengatur jalan sambil memungut biaya dari kendaraan yang
memutar.
Bisa dibayangkan berapa recehan yang harus disiapkan
jika harus melakukan operasi tempur menuju pusat-pusat musuh seperti
Cilangkap.
Dari Tanjung Priok (pelabuhan tempat Kapal induk
merapat dan lokasi pasukan mendarat) ke Cilangkap saja ada berapa
pertigaan, perempatan dan putaran.
Suatu kerepotan besar
jika rombongan Pasukan harus berkonvoi. Karena konvoi yang berjalan
lambat pasti akan dihampiri para pengamen, pengemis dan anak-anak
jalanan. Ini berarti harus mengeluarkan recehan lagi.
Belum
lagi jika di jalan bertemu Polisi yang sedang swipping, sudah pasti
kena semprit karena konvoi tanpa izin. Bayangkan berapa uang damai yang
harus dikeluarkan untuk Polantas-polantas itu.
Itu baru
Polantas, Pak Myers. Belum Petugas DLLAJ. Anda harus melihat sendiri
bagaimana mereka beraksi. Kendaraan-kendaraan dan tank-tank itu kan
belum di kir.
Itu pertanda buruk. Setiap kali kir, berapa uang
yang harus kita keluarkan untuk membayar yang resmi dan tidak resmi.
Belum lagi kalau mau menyerbu KODAM di Daerah lain. Kita harus melewati
Jembatan Timbang milik DLLAJ juga. Siapkan saja uang pelicin yang
lebih banyak.
Di Base Camp Militer, Tentara AS sudah
pasti tidak bisa tidur nyenyak, karena banyak nyamuk akibat sangat
tidak higienisnya lingkungan sekitar. Ini bisa dibasmi dengan
penyemprotan dari Dinas Kesehatan. Lagi-lagi harus menyiapkan amplop
untuk mereka.
Dan Pagi harinya Pasukan tidak akan bisa
mandi karena di sungai banyak di lalui "Rudal Kuning" yang ditembakkan
penduduk setempat dari "Flying Helicopter" alias wc terapung di atas
sungai.
Pasukan AS juga tidak bisa jauh- jauh dari
peralatan Perangnya, karena di sekitar Base Camp sudah mengintai
Pedagang besi loakan yang siap mempereteli Peralatan Perang canggih yang
kita bawa. Kurang Waspada sedikit saja saja, tank Abraham kebanggaan
kita bakal siap dikiloin.
Belum lagi para Curanmor yang
siap beraksi dengan kunci T-nya yang akan merebut jip-jip Perang kita
yang kalau di dempul dan di cat ulang bisa dijual ke pasar gelap atau
pasar spare part hasil curian ranmor di Cinangka. Atau dijual mahal ke
anak-anak orang kaya yang pengen gaya-gayaan di sekitar Menteng (dekat
Kedutaan Besar kita).
Peralatan telekomunikasi kita juga harus dijaga ketat, karena para bandit kapak merah sudah mengincar peralatan itu.
Dan
yang lebih menyedihkan lagi, Badan Pasukan AS akan jamuran karena
tidak bisa berganti pakaian. Soalnya, kalau nekat menjemur pakaian dan
tidak waspada sedikit saja, besok pakaian mereka sudah mejeng di pasar
Jatinegara di lapak-lapak pakaian bekas.
Dan kita juga
harus membayar sewa tanah yang digunakan untuk Base Camp kepada Haji
Husin, Haji Mamat, Engkong Jai dan lain-lain, para pemilik tanah di
sini.
Di samping itu, ada aturan wajib lapor kalau bawa
tamu 1x24 jam dan harus izin RT/RW dan kelurahan setempat. Bayangkan,
berapa meja yang harus kita lalui dengan Amplopan. Apalagi, Pasukan AS
suka membawa Cewek.
Membayangkan ini semua, kami mewakili
Intel CIA di lapangan merekomendasikan kepada AS untuk meninjau ulang
rencana Penyerangan ke Indonesia.
Sumber : Googling & Berbagai Sumbe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar