Untuk Adinda....

Sedih... ya
Gak rela... ya
Gak ikhlas... ya

Sedih... ya
Nangis.. ya

Bagaimana tidak?
Dua malam menjelang hari H,
Ketika singgah kerumah,

Gak disangka...
Sudah setahun lebih ternyata ka' tidak mampir kerumah..

Ternyata, tinggal beberapa jam lagi..
Dirumah sudah disiapkan pesta..
Untuk menyambut keluarga yang baru..

Sesibukkah diriku ??
Hingga jarang datang kerumah adiknya..

Maafkan kakakmu yaa...

Yaa sudahlaah...

Tapi apa boleh buat, sekarang adik sudah ada yang mendampingi...
Terlalu banyak kenangan yang telah kita jalani...

Banyak pelajaran yang telah ka' ajarkan..
Semoga pengalaman dan kenangan tersebut..
Dapat bermanfaat bagi kehidupan adinda ke depan..

Ingin rasanya memeluk adinda untuk yang terakhir kalinya...
Dan ingin rasanya untuk menjabat erat tangan sang pria,

Dan membisikkan "tolong jaga adinda baik-baik"..

Semoga adinda menjadi keluarga yang bahagia....



Cilegon, 06 November 2012

Itulah Hidup....

Hidup itu gak pernah mundur,

Dulu ya dulu,

Sekarang ya sekarang, 

Dan masa yang akan datang adalah pilihan,,


itulah kehidupan, 

So. nikmatilah dengan sebaik-baiknya...

Hari ini kita bermanfaat bagi orang lain,


Karena kita gak sadar bila dulu kita selalu berbuat baik untuk orang lain..
 

Semoga hidup kita selalu berkesan baik, bagi orang lain... ^_^


#Hilangnya Kembali Ruh Sang Penyemangat

Ibaratkan pohon yang sedang berkembang,
Jikalau tidak ada yang menyirami dan memberi pupuk,
toh bisa mati duluan...
mungkin satu daun terakhirpun ikut berguguran..

"Gethuk Super" Banten Raih juara II


Tulisan "Gethuk Super" Banten mengantarkan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Serang meraih juara II dalam lomba perencanaan bisnis (bussines plan) yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Perekonomian.
Mahasiswa yang meraih juara juara II tersebut yakni Fery Novriadi. Pemberian penghargaan kepada Fery dilakukan oleh Menko Perekonomian Hatta Radjasa bersama Rektor UPI Prof Dr Sunaryo, di gedung Kebudayaan kampus UPI Bandung, Sabtu (12/5).
Hadir dalam acara tersebut Sekda Jabar Lex Laksamana, para Deputi Kemenko Perekonomian dan para pejabat di lingkungann Pemprov Jabar dan UPI.
Fery mengungkapkan, tulisan tentang "gethuk super" Banten mengupas tentang semangat dalam berwirausaha sehingga menjadi produk makanan yang dikenal dan banyak disukai masyarakat. "Semangat berwirausaha itu harus didasari sikap kreatif dan inovatif," kata Fery.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa menyatakan, Hatta menegaskan jiwa wirausaha bukanlah keturunan, melainkan persoalan pola pikir bahwa seseorang mesti memiliki cara pandang bahwa segala sesuatu mesti berjalan lebih baik. Wirausahawan, kata dia, dalam bahasa agama, adalah orang yang bersyukur. "Orang yang bersyukur adalah orang yang hari ini harus lebih baik dibandingkan hari kemarin," tuturnya.
Hatta mengungkapkan, perguruan tinggi harus melahirkan para pebisnis pemula yang kelak akan menjadi motor penggerak pembangunan bangsa. Sebab, di dunia ini, tak ada satu negara pun yang sukses tanpa memiliki wirausahawan yang tangguh. Negara yang sukses minimal memiliki 2 persen sebagai pengusaha.
http://bantenesia.com/index.php/bisnis/item/538-gethuk-super-banten-antarkan-mahasiswa-juara

Hatta Radjasa: Sumber Daya Alam RI tak Boleh Dijual Mentah

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa menyatakan, sumber daya alam Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal. Meski demikian, semua isi perut bumi Indonesia mulai tahun 2014 tidak boleh lagi dijual secara mentah, kecuali setelah para putra bangsa mengolahnya sendiri.
“Salah satu kunci sukses mengatasinya adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita, supaya semakin inovatif dan kreatif, sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan zaman,” kata Hatta Radjasa saat memberikan kuliah umum di Gedung Kebudayaan Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, Sabtu (12/5/2012).
Hatta hadir di UPI dalam rangka peluncuran Pusat Pengkajian dan Pengembangan dan Kewirausahaan Kreatif Wilayah Priangan Timur dan Pelatihan Kewirausahaan Bagi Mahasiswa, Santri, dan Pelaku Usaha. Hadir dalam acara tersebut Rektor UPI Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, Sekda Jabar Lex Laksamana, para Deputi Kemenko Perekonomian dan para pejabat di lingkungann Pemprov Jabar dan UPI.
 
Dalam kuliah umum berjudul, “Menuju Indonesia yang Maju, Mandiri, dan Unggul dalam Persaingan Global” ini Hatta Radjasa mengatakan, Indonesia dalam tantangan global mendapatkan berkah mampu mengatasi berbagai rintangan dan terus maju bersaing.
“Agar bangsa ini tetap survive dan bahan memiliki added value, bangsa Indonesia harus menambah wirausahawan. Potensi bangsa ini harus terus digerakkan. Dan kita harus memupus stigma bahwa pengusaha adalah keturunan. Yang benar adalah, semua orang berpeluang menjadi pengusaha, anak petani juga bisa menjadi pengusaha,” kata Hatta kelahiran Pelambang yang kuliah di Institut Teknologi Bandung ini.
Hatta menegaskan bahwa jiwa wirausaha bukanlah keturunan, melainkan persoalan mindset bahwa seseorang mesti memiliki cara pandang bahwa segala sesuatu mesti berjalan lebih baik. Wirausahawan, dalam bahasa agama, adalah orang yang bersyukur. Orang yang bersyukur adalah orang yang hari ini harus lebih baik dibandingkan hari kemarin.

Menurut pria yang mengaku tidak asing dengan UPI, karena tinggal di Gegerkalong selama kuliah, dirinya tidak bisa melupakan sejarah pribadinya sebagai wirausahawan. Sejak usia muda dan menjadi mahasiswa, dirinya membuka CV dengan modal pemberian Prof. Numan Somantri, mantan Rektor UPI.
“Saya menjadi direktur utama, sekaligus staf, menjadi manajer pemasaran, tukang ketik, dan merangkap segalanya. Selama tiga bulan saya bolak-balik melakukan perjalanan Bandung-Jakarta menggunakan bus mencari order. Proposal yang kami tawarkan banyak ditolak, dan bahkan ditertawakan. Meski demikian, akhirnya, kami menerima order dari Lemigas dengan nilai kontrak sebesar  5.000 Dolar AS,” ,” kata Hatta.
Hatta mengungkapkan, perguruan tinggi harus melahirkan para pebisnis pemula yang kelak akan menjadi motor penggerak pembangunan bangsa. Sebab, di dunia ini, tak ada satu negara pun yang sukses tanpa memiliki wirausahawan yang tangguh. Negara yang sukses minimal memiliki 2% sebagai pengusaha.

“Tahun 2012, Indonesia memiliki satu koma sekian persen pengusaha. Meski demikian, ini sudah ada peningkatan, karena tahun sebelumnya hanya ada nol koma sekian persen. Padahal, Negara tetangga yang sukses memiliki pengusaha delapan koma sekian persen,” ujar Hatta.
Hatta mengaku menaruh hormat yang tinggi kepada mereka yang berlatih menjadi wirausahawan. Sebab, pebisnis adalah orang pemberani, tidak hanya mencari rezeki untuk diri sendiri melainkan juga member lapangan kerja bagi orang lain.
Ia yakin bahwa bangsa Indonesia mampu menjadi pengusaha. “Kita harus yakin bahwa kita mampu. Sebab, kita anggota G-20, sebagai negara terkemuka dalam konteks kawasan dan juga pemikiran global.
Hatta yakin bahwa ceruk pasar bagi produk enovatif dan kreasi bangsa Indonesia masih besar. Ceruk pasar ini akan diisi oleh negara tetangga jika bangsa Indonesia tidak segera mengisinya. Ia yakin bahwa menjadi wirausahawan modalnya bukan uang, melainkan sumber daya manusia yang tercerahkan.
Ia mengungkapkan bahwa generasi muda Amerika Serikat, Eropa dan Jepang dalam waktu beberapa puluh tahun lagi akan menjadi tua, sementara mereka tidak suka memiliki anak. Sedangkan bangsa Indonesia dalam toga puluh tahun ke depan akan terdiri dari generasi yang siap kerja.
“Sumber daya alam sesungguhnya juga modal. Tapi ini akan habis dan tak bisa diperbarukan. Putra-putri bangsa Indonesia harus mampu mengolah sumber daya ala mini secara kreatif dan inovatif, di samping kita memiliki wira usahawan. Tanpa pengusaha, maka pembangunan kita akan mengalami mismatch, kondisi ini pada akhirnya menyebabkan overheating ekonomi,” ujar Hatta.
Business Plan
Dalam kesempatan itu, Menko Perekonomian bersama Rektor UPI menyerahkan penghargaan kepada peserta pelatihan kewirausahaan sebagai pembuat perencanaan bisnis (business plan) terbaik. Mereka adalah Gibran Sapta Wigoena, juara 1 dengan judul “Right Bag Custom”;  Feri Novriadi, juara 2, dengan judul “Gethut Super Banten”; dan Sani, juara 3, dengan judul “Tas Laptop NKRI”

Calon Suami Idaman ?

Beberapa waktu yang lalu, di mobil saya mendengar siaran radio yang sejenak membuat kami pendengarnya ‘ngakak’ hebat (meski tak mungkin lah sampai guling-guling ;)  Sepasang host kocak yang memandu acara tengah membincangkan hasil sebuah polling di berbagai negara tentang calon suami/istri idaman, dengan bumbu komentar jenaka yang tak habis-habis.
Kesimpulan penelitian itu menunjukkan bahwa wanita di belahan dunia manapun, ternyata tidak peduli dengan wajah sang lelaki calon suami.  Rata-rata perempuan responden yang berasal dari beragam kalangan menginginkan laki-laki yang setia, pintar, bertanggung jawab dan humoris.
Berbeda dengan responden laki-laki, konon lebih menginginkan perempuan dalam sisi physically  misalnya cantik, seksi, sedang masalah isi kepala dan rongga dada menjadi nomor kesekian.
Sejak beberapa tahun silam, saya diam-diam juga mengamati perilaku dan keinginan anak-anak muda putri yang rata-rata berpendidikan dengan status ekonomi menengah ke atas, dengan pemahaman agama yang cukup bagus.

Hasil amatan saya ternyata juga tidak beda jauh dengan hasil penelitian yang disebutkan si ‘hosts’ sebuah radio tadi. Khusus bagi para gadis, ternyata mereka tidak begitu ambil pusing dengan modal tampang sang calon suami, dan bahkan juga tidak peduli dengan status ekonomi, dan background orang tuanya.
Berikut inilah tipe yang diharapkan para gadis itu.
  1. Religius.
Karena mereka meyakini, laki-laki religius itu laki-laki baik yang menentramkan, ‘gak neko-neko’, karena takut berbuat dosa (Padahal belum jaminan juga laki-laki yang terlihat ‘alim’  akan setia) Yang pasti, menurut para gadis yang berkeyakinan Islam, suami adalah imam, yang akan menuntun mereka menuju syorga di dunia hingga akhirat sana.
2. Setia
Untuk mereka ini penting, karena bagi perempuan ia akan menyerahkan segala-galanya demi cinta. Dan akan menarik segala-galanya pula karena cinta. Dan cinta akan lenyap jika kesetiaan meluntur.
3. Cerdas.
Perempuan membutuhkan suami yang bisa diandalkan, tempat mencari tahu dan solusi setiap masalah plus penasehat segala bidang tentunya.
4. Penyayang
Karena pengaruh hormonal, membuat perempuan sangat terpengaruh dengan ekspresi, terutama yang verbal. Ekspresi sayang ini sangatlah berarti bagi mereka. Maka para suami sering-seringlah mengatakan “I Love You” dan sebangsanya. Laki-laki yang baik tidak pernah merasa terhina atau direndahkan dengan mengekspresikan rasa cinta kepada istrinya bukan?.
5. Peduli
Jangankan perempuan yang sudah suka. Laki-laki yang sangat dibenci oleh seorang perempuan pun, kerap akhirnya menjadi laki-laki yang sangat disayang, jika sang lelaki terus menerus menunjukkan kepeduliannya. “Caring is loving”, katanya.
6. Melindungi
“Karena suami adalah sandaran kami, jelas kami menginginkan ini” Kata mereka.
Bagi perempuan yang sudah menikah, kawan, sahabat dan penasehat segala bidang yang tadinya disandarkan sahabat tertentu, termasuk orang tua sendiri, maka setelah menikah, 100% limpahkannya pada suami.
Tak salah banyak contoh perceraian disebabkan karena pihak perempuan sudah tak lagi merasa aman, nyaman dan terlindungi oleh suaminya.
7. Hangat.
Bukankah hanya kehangatan hati yang akan meluluhkan semua yang beku ?
8. Sabar. Karena perempuan cenderung menggunakan perasaan, maka ia kerap berlaku impulsif dan responsive. Karena itu ia butuh penyeimbang. Dan kesabaran seorang laki-laki akan menuntun sang istri meniti jurang  kehidupan dengan selamat.
8. Bertanggung Jawab. Semua kita pahamlah itu.
9. Humoris. Nah ini dia….. kembali kepada riset radio, dari berbagai background responden yang disebutkan di siaran tadi, ternyata menginginkan diperistri laki-laki yang doyan ngebanyol. Intinya, rata-rata semua perempuan, baik yang religius dan atheis, miskin-kaya, perempuan Asia, Afrika, Amerika, Eropa, Australia ternyata sama-sama menginginkan suami yang rileks, spontan, dan merdeka mengekspresikan cinta, peduli dan bahkan amarahnya sekalipun juga dengan canda ria. Konon pesan akan sampai sempurna tanpa terasa, jika dibalut indah dengan canda.
(Wah gawat..bisa-bisa ini menjadi pembenaran bagi pelawak yang sudah ataupun yang berminat untuk beristri banyak

sumber:
http://tattyelmir.wordpress.com/2012/04/13/calon-suami-idaman/

"Bang Maman dari Kali Pasir" [ISTRI SIMPANAN di BUKU SD]

"Bang Maman dari Kali Pasir"

Bang Maman adalah pedagang buah di Kali Pasir. Bang Maman mempunyai anak perempuan bernama Ijah dan berkata ingin menjodohkannya dengan Salim anak Pak Darip orang kaya di Kali Pasir. Tak lama setelah Salim dan Ijah menikah, Pak Darip meninggal dunia. Pak Darip meninggalkan harta warisan berupa kebun yang sangat luas kepada Salim.

Salim tidak bisa mengurus kebun peninggalan ayahnya, dan minta Kusen mengurusnya. Istri Kusen mempunyai rencana jahat, dia meminta suaminya menjual kebun Salim. Setelah kebun dijual mereka melarikan diri. Salim menjadi miskin, harta warisan ayahnya sudah habis. Akhirnya Salim berjualan buah di pasar.

Bang Maman mengetahui Salim telah jatuh miskin. Bang Maman ingin Ijah bercerai dengan Salim, karena Salim telah jatuh miskin. Ijah tidak mau, biar miskin Ijah tetap setia kepada Salim.

Akhirnya Bang Maman meminta bantuan kepada Patme supaya berpura-pura menjadi istri simpanan Salim. Patme setuju atas permintaan Bang Maman. Kemudian Patme datang ke rumah Salim dan berbicara dengan Ijah. Patme mengaku sebagai istri Salim. Patme dan Ijah bertengkar. Ijah merasa kecewa dan marah kepada Salim.

Kemudian Salim memberikan penjelasan kepada Ijah, namun Ijah tidak percaya. Akhirnya Salim pergi meninggalkan Ijah.

Suatu hari Ijah berkenalan dengan Ujang. Ujang Adalah seorang perampok yang sudah lama dicari polisi. Dengan menyamar seperti orang kaya Ujang datang melamar Ijah. Lamaran Ujang diterima dan akhirnya Ujang dan Ijah menikah.

Pada saat pernikahan berlangsung datanglah polisi menangkap Ujang dan gentong. Mereka sudah lama dicari polisi karena sebagai perampok. Namun Ijah tidak tahu kalau mereka sebagai perampok. Mereka akhirnya dibawa ke kantor polisi dan Bang Maman sebagai saksi.

Polisi minta agar semuanya tenang. Dijelaskan oleh polisi bahwa yang ditangkap itu adalah buronan. Mereka ditangkap karena sering berbuat jahat. Mereka suka merampok dan menipu. Akhirnya pesta perkawinan berangsur-angsur bubar.

(umi)

# "Istri simpanan" di Buku SD yang diperbincangkan di Jakarta..

Sang pejuang yang disingkirkan negara


Hatinya terlalu teguh untuk berkompromi. Maka ia diburu polisi rahasia Belanda, Inggris, Amerika, dan Jepang di 11 negara demi cita-cita utama: kemerdekaan Indonesia. Ia, Tan Malaka, orang pertama yang menulis konsep Republik Indonesia. Muhammad Yamin menjulukinya ”Bapak Republik Indonesia”. Soekarno menyebutnya ”seorang yang mahir dalam revolusi”. Tapi hidupnya berakhir tragis di ujung senapan tentara republik yang didirikannya.



Sosok Tan Yang Mahir Dalam Revolusi

Ia seorang yang telah melukis revolusi Indonesia dengan bergelora. Namanya Tan Malaka, atau Ibrahim Datuk Tan Malaka, dan kini mungkin dua-tiga generasi melupakan sosoknya yang lengkap ini: kaya gagasan filosofis, tapi juga lincah berorganisasi.

ORDE Baru telah melabur hitam peran sejarahnya. Tapi, harus diakui, di mata sebagian anak muda, Tan mempunyai daya tarik yang tak tertahankan. Sewaktu Soeharto berkuasa, menggali pemikiran serta langkah-langkah politik Tan sama seperti membaca novel-novel Pramoedya Ananta Toer. Buku-bukunya disebarluaskan lewat jaringan klandestin. Diskusi yang membahas alam pikirannya dilangsungkan secara berbisik. Meski dalam perjalanan hidupnya Tan akhirnya berseberangan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI), sosoknya sering kali dihubungkan dengan PKI: musuh abadi Orde Baru.

Perlakuan serupa menimpa Tan di masa Soekarno berkuasa. Soekarno, melalui kabinet Sjahrir, memenjarakan Tan selama dua setengah tahun, tanpa pengadilan. Perseteruannya dengan para pemimpin pucuk PKI membuat ia terlempar dari lingkaran kekuasaan. Ketika PKI akrab dengan kekuasaan, Bung Karno memilih Musso—orang yang telah bersumpah menggantung Tan karena pertikaian internal partai—ketimbang Tan. Sedangkan D.N. Aidit memburu testamen politik Soekarno kepada Tan. Surat wasiat itu berisi penyerahan kekuasaan kepemimpinan kepada empat nama—salah satunya Tan—apabila Soekarno dan Hatta mati atau ditangkap. Akhirnya Soekarno sendiri membakar testamen tersebut. Testamen itu berbunyi: ”...jika saya tiada berdaya lagi, maka saya akan menyerahkan pimpinan revolusi kepada seorang yang telah mahir dalam gerakan revolusioner, Tan Malaka.”

Politik memang kemudian menenggelamkannya. Di Bukittinggi, di kampung halamannya, nama Tan cuma didengar sayup-sayup. Ketika Harry Albert Poeze, sejarawan Belanda yang meneliti Tan sejak 36 tahun lalu, mendatangi Sekolah Menengah Atas 2 Bukittinggi, Februari lalu, guru-guru sekolah itu terkejut. Sebagian guru tak tahu Tan pernah mengenyam pendidikan di sekolah yang dulu bernama Kweekschool (sekolah guru) itu pada 1907-1913. Sebagian lain justru tahu dari murid yang rajin berselancar di Internet. Mereka masih tak yakin, sampai kemudian Poeze datang. Poeze pun menemukan prasasti Engku Nawawi Sutan Makmur, guru Tan, tersembunyi di balik lemari sekolah.

Di sepanjang hidupnya, Tan telah menempuh pelbagai royan: dari masa akhir Perang Dunia I, revolusi Bolsyewik, hingga Perang Dunia II. Di kancah perjuangan kemerdekaan Indonesia, lelaki kelahiran Pandan Gadang, Suliki, Sumatera Barat, 2 Juni 1897 ini merupakan tokoh pertama yang menggagas secara tertulis konsep Republik Indonesia. Ia menulis Naar de Republiek Indonesia (Menuju Republik Indonesia) pada 1925, jauh lebih dulu dibanding Mohammad Hatta, yang menulis Indonesia Vrije (Indonesia Merdeka) sebagai pleidoi di depan pengadilan Belanda di Den Haag (1928), dan Bung Karno, yang menulis Menuju Indonesia Merdeka (1933).

Buku Naar de Republiek dan Massa Actie (1926) yang ditulis dari tanah pelarian itu telah menginspirasi tokoh-tokoh pergerakan di Indonesia. Tokoh pemuda radikal Sayuti Melik, misalnya, mengenang bagaimana Bung Karno dan Ir Anwari membawa dan mencoret-coret hal penting dari Massa Actie. Waktu itu Bung Karno memimpin Klub Debat Bandung. Salah satu tuduhan yang memberatkan Soekarno ketika diadili di Landrat Bandung pada 1931 juga lantaran menyimpan buku terlarang ini. Tak aneh jika isi buku itu menjadi ilham dan dikutip Bung Karno dalam pleidoinya, Indonesia Menggugat.

W.R. Supratman pun telah membaca habis Massa Actie. Ia memasukkan kalimat ”Indonesia tanah tumpah darahku” ke dalam lagu Indonesia Raya setelah diilhami bagian akhir dari Massa Actie, pada bab bertajuk ”Khayal Seorang Revolusioner”. Di situ Tan antara lain menulis, ”Di muka barisan laskar, itulah tempatmu berdiri.... Kewajiban seorang yang tahu kewajiban putra tumpah darahnya.”

Di seputar Proklamasi, Tan menorehkan perannya yang penting. Ia menggerakkan para pemuda ke rapat raksasa di Lapangan Ikada (kini kawasan Monas), 19 September 1945. Inilah rapat yang menunjukkan dukungan massa pertama terhadap proklamasi kemerdekaan yang waktu itu belum bergema keras dan ”masih sebatas catatan di atas kertas”. Tan menulis aksi itu ”uji kekuatan untuk memisahkan kawan dan lawan”. Setelah rapat ini, perlawanan terhadap Jepang kian berani dan gencar.

Kehadiran Tan di Lapangan Ikada menjadi cerita menarik tersendiri. Poeze bertahun-tahun mencari bukti kehadiran Tan itu. Sahabat-sahabat Tan, seperti Sayuti Melik, bekas Menteri Luar Negeri Ahmad Soebardjo, dan mantan Wakil Presiden Adam Malik, telah memberikan kesaksian. Tapi kesaksian itu harus didukung bukti visual. Dokumen foto peristiwa itu tak banyak. Memang ada rekaman film dari Berita Film Indonesia. Namun mencari seorang Tan di tengah kerumunan sekitar 200 ribu orang dari pelbagai daerah bukan perkara mudah.

Poeze mengambil jalan berputar. Ia menghimpun semua ciri khas Tan dengan mencari dokumen di delapan dari 11 negara yang pernah didatangi Tan. Tan, misalnya, selalu memakai topi perkebunan sejak melarikan diri di Filipina (1925-1927). Ia cuma membawa paling banyak dua setel pakaian. Dan sejak keterlibatannya dalam gerakan buruh di Bayah, Banten, pada 1940-an, ia selalu memakai celana selutut. Ia juga selalu duduk menghadap jendela setiap kali berkunjung ke sebuah rumah. Ini untuk mengantisipasi jika polisi rahasia Belanda, Jepang, Inggris, atau Amerika tiba-tiba datang menggerebek. Ia memiliki 23 nama palsu dan telah menjelajahi dua benua dengan total perjalanan sepanjang 89 ribu kilometer, dua kali jarak yang ditempuh Che Guevara di Amerika Latin.

Satu lagi bukti yang mesti dicari: berapa tinggi Tan sebenarnya? Di buku Dari Penjara ke Penjara II, Tan bercerita ia dipotret setelah cukur rambut dalam tahanan di Hong Kong. ”Sekonyong-konyong tiga orang memegang kuat tangan saya dan memegang jempol saya buat diambil capnya. Semua dilakukan serobotan,” ucap Tan. Dari buku ini Poeze pun mencari dokumen tinggi Tan dari arsip polisi Inggris yang menahan Tan di Hong Kong. Eureka! Tinggi Tan ternyata 165 sentimeter, lebih pendek daripada Soekarno (172 sentimeter). Dari ciri-ciri itu, Poeze menemukan foto Tan yang berjalan berdampingan dengan Soekarno. Tan terbukti berada di lapangan itu dan menggerakkan pemuda.

Tan tak pernah menyerah. Mungkin itulah yang membuatnya sangat kecewa dengan Soekarno-Hatta yang memilih berunding dan kemudian ditangkap Belanda. Menurut Poeze, Tan berkukuh, sebagai pemimpin revolusi Soekarno semestinya mengedepankan perlawanan gerilya ketimbang menyerah. Baginya, perundingan hanya bisa dilakukan setelah ada pengakuan kemerdekaan Indonesia 100 persen dari Belanda dan Sekutu. Tanpa itu, nonsens.

Sebelum melawan Soekarno, Tan pernah melawan arus dalam kongres Komunisme Internasional di Moskow pada 1922. Ia mengungkapkan gerakan komunis di Indonesia tak akan berhasil mengusir kolonialisme jika tak bekerja sama dengan Pan-Islamisme. Ia juga menolak rencana kelompok Prambanan menggelar pemberontakan PKI 1926/1927. Revolusi, kata Tan, tak dirancang berdasarkan logistik belaka, apalagi dengan bantuan dari luar seperti Rusia, tapi pada kekuatan massa. Saat itu otot revolusi belum terbangun baik. Postur kekuatan komunis masih ringkih. ”Revolusi bukanlah sesuatu yang dikarang dalam otak,” tulis Tan. Singkat kata, rencana pemberontakan itu tak matang.

Penolakan ini tak urung membuat Tan disingkirkan para pemimpin partai. Tapi, bagi Tan, partai bukanlah segala-galanya. Jauh lebih penting dari itu: kemerdekaan nasional Indonesia. Dari sini kita bisa membaca watak dan orientasi penulis Madilog ini. Ia seorang Marxis, tapi sekaligus nasionalis. Ia seorang komunis, tapi kata Tan, ”Di depan Tuhan saya seorang muslim” (siapa sangka ia hafal Al-Quran sewaktu muda). Perhatian utamanya adalah menutup buku kolonialisme selama-lamanya dari bumi Indonesia.

Berpuluh tahun namanya absen dari buku-buku sejarah; dua-tiga generasi di antara kita mungkin hanya mengenal samar-samar tokoh ini. Dan kini, ketika negeri ini genap 63 tahun, artikel ini mencoba melawan lupa yang lahir dari aneka keputusan politik itu, dan mencoba mengungkai kembali riwayat kemahiran orang revolusioner ini. Sebagaimana kita mengingat bapak-bapak bangsa yang lain: Bung Karno, Bung Hatta, Sjahrir, Mohammad Natsir, dan lainnya.

 Tan Malaka filsuf tersohor Indonesia meninggalkan misteri dari sisi kehidupannya, tapi menghidupkan akal sehat manusia ketimuran dengan karya terbaiknya. Materialisme, Dialektika dan Logika (Madilog). Mahakarya ini menempatkan Tan Malaka sebagai salah satu tokoh filsuf Indonesia, bahkan tidak sedikit orang yang mengatakan Tan Malaka adalah satu-satunya filsuf yang dimiliki oleh Indonesia.



Perjalanan hidup Tan Malaka melahirkan kontroversi dan tanda tanya di penghujung hayatnya, karena kaburnya jejak kehidupan Tan Malaka seperti hilang di telan bumi, hilang yang tak tau rimbanya, mati yang tak tau kuburnya, ia raib bersama orisinalitas pemikirannya, kabur bersama konsistensi dan komitmen hidupnya, tetapi kekuatan berpikir yang dimiliki Tan Malaka disandarkan kepada hasil berpikir ilmiah yang berangkat dari problematika sosial ke Indonesiaan.

Komitmen ke Indonesian Tan Malaka mewarnai perantauannya yang melanglangbuana kebeberapa negara, diawali dengan pendidikan dasarnya di Bukittinggi di teruskan pendidikan menengah di Harlem Belanda. Bangunan Ke Indonesiaan Tan Malaka tetap kokoh, terbukti pada tahun 1919 Tan Malaka kembali untuk cita-cita melepaskan Indonesia dari cengkraman penjajahan kolonial Belanda, dengan menggalang kekuatan Islam dan Komunis di Sarikat Indonesia (SI). Walaupun pada tahun 1921 SI pecah dan Tan Malaka diangkat menjadi ketua Partai Komunis Hindia yang didalam sejarah disebut dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Strategi, taktik dan keberanian Tan Malaka memberikan perlawan secara terbuka terhadap penjajahan Belanda membuat Belanda terusik dan terancam sehingga Belanda membuangnya ke Amsterdam Belanda. Dalam pembuangannya Tan Malaka dapat melakukan pelarian ke berbagai negara seperti Rusia untuk menghadiri konferensi Komunis Internasional (Komintern) keempat di Moskow, kemudian ia diangkat sebagai wakil Komintern untuk Asia Timur yang berkedudukan di Kanton Cina, sejak tahun 1923.

Hidup Tan Malaka dengan status sebagai buangan tetap menghantui pelariannya karena kerap kali Tan Malaka tertangkap dan juga sering lolos dari jeratan penangkapan musuh. Tan Malaka baru masuk kembali ke Pulau Jawa setelah Jepang menduduki Jawa, dengan menggunakan nama samaran ia menunggu waktu yang tepat bagi rakyat Indonesia untuk memerdekakan diri. Kehadiran Tan Malaka di Indonesia di ketahui pada tanggal 25 Agustus 1945 sejak itulah ia hidup dengan nama Tan Malaka sampai zaman mengantarnya kepada kematian pada tahun 1949. Kematian itulah yang sampai saat ini menjadi misteri Tan Malaka.

JEMBATAN KELEDAI TAN MALAKA
Kata Jembatan Keledai sangat sering muncul dalam tulisan Tan Malaka di dalam bukunya yang berjudul Madilog. Penulis sangat kagum dengan perjuangan Tan Malaka dalam memelihara inggatannya, sebagai akibat dari keterbatasannya dalam menulis pokok-pokok pikiran penting dari sesuatu yang ia baca, amati dan ia lihat. Sebagai seorang buronan dalam pelarian tentu sangat logis kalau pelarian tidak diberatkan oleh beban-beban seperti catatan ataupun buku, tetapi sosok Tan Malaka tidak pernah kehilangan akal karena ia mempunyai Jembatan Keledai (ezelbruggetje) yang selalu tersimpan di dalam otaknya.

Tan Malaka berkata walaupun ia tiada memiliki pustaka, walaupun buku-bukunya telantar, cerai berai dan lapuk atau hilang di Eropa, Tiongkok, Lautan Hindia atau hilang di dalam empang rumah tuan Tan King Tjan di Upper Serangoon Road, Singapura bukan berarti ia kehilangan isi buku-buku itu dan catatan boleh saja rusak tetapi Tan Malaka tidak pernah kehilangan akan ilmunya. Maka tidak menjadi mustahil kalau Tan Malaka memiliki berpuluh-puluh Jembatan Keledainya yang terpelihara dan terawat dengan baik sampai akhir hayatnya.

MADILOG DAN PEMIKIRAN MISTIK KETIMURAN
Madilog merupakan karya tersohor Tan Malaka yang mendapatkan pengakuan dari filsuf dunia, karena kemampuan dan kekuatan berpikir Tan Malaka yang mampu mengabungkan tiga aliran filsafat yakni Materialisme, Dialektika dan Logika menjadi satu konsep berpikir. Bila kita membaca Madilog maka sangat terasa buku ini berkerabat dengan materialisme dialektik Friedrich Engels yang tak lain merupakan konco sahabat karib dari Karl Marx yang menyempurnakan filsafat sosial Marx dengan filsafat alam dan ontologi materialis yang kemudian akan menjadi dasar filosofis Marxisme-Leninisme). Tan Malaka sendiri secara jujur mengatakan bahwa Materialisme dan dialektika bukanlah produk asli dari pemikirannya melainkan diambil dari Engels, Lenin dan tokoh-tokoh lain Marxisme-Leninisme, tetapi hebatnya Tan Malaka, ia mampu melepaskan Madilog dari bau-bau Marxisme Leninisme.



Penekanan kekuatan berpikir Tan Malaka yang menjadi ciri khas dari sosok filsuf Tan Malaka terletak pada logikanya. Tan Malaka secara khusus membahas Logika dan Dialektika, beliau menyebutkan bahwa logika tidak dibatalkan oleh dialektika, melainkan tetap berlaku dalam dimensi mikro. Tan Malaka justru menunjukkan bahwa pemikiran logis, dengan paham dasar dialektis, membebaskan ilmu pengetahuan untuk mencapai potensialitas yang sebenarnya. Tan Malaka melihat dan berkeyakinan bahwa kemajuan umat manusia dilakukan melalui tiga tahap dari logika mistika lewat filsafat ke ilmu pengetahuan atau sains.

Penulis memandang Tan Malaka sangat gelisah dan risau dengan keterbelakangan kejumudan berpikir masyarakat ketimuran Indonesia oleh logika mistika, yakni logika gaib dimana orang percaya bahwa yang terjadi di dunia adalah kekuatan-keuatan keramat alam gaib sehingga ia berharap kekuatan-kekuatan ghaib tersebutlah yang akan membantu ia terlepas dari belenggu keterbelakangan dan kepicikan berpikir orang Indonesia saat itu, menyebabkan pudarnya keberanian dalam mengusir penjajah, dalam bahasa lain yang lebih populer penulis lebih nyaman menggunakan kata Tahayul, Khurafat dan Bit’ah (TBC).

Berangkat dari sebuah fenomena sosial yang akut itu, Tan Malaka berusaha menjadi aktor perubahan melalui materialisme, dialektik dan logika (Madilog) yang merupakan cara berpikir sebagai bentuk perlawanan atas cara berpikir mistik timur untuk mengubah masyarakat Indonesia agar berpikir lebih rasional. Menurut Tan Malaka pikiran manusia bersifat kreatif sehingga manusia itu sendiri dapat mengubah dirinya sendiri, tetapi pikirannya terlebih dahulu harus logis, realistis dan dinamis. Untuk mengwujudkan pikiran tersebut maka seseorang harus terdidik, agar dapat menjadi orang terdidik disanalah dibutuhkan peran sekolah. Kesadaran bersekolah pada saat itu masih sangat rendah, dengan sendirinya orang-orang terdidik pada saat itu sangat sedikit. Tan Malaka berpendapat sesuatu tidak berubah dengan sendirinya harus ada usaha untuk merobahnya.

TAN MALAKA DAN KEISLAMAN
Minangkabau adalah daerah yang pondasi ke Islamannya sangat kuat, filosofisnya adalah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Sangat tegas filosofis ini menyabarkan bahwa alam Minangkabau adalah alam yang bersandikan kepada kitabullah yakni kitab Allah. Adat tidak berdiri sendiri tetapi adat harus sesuai dengan komitmen ke Islaman. Alam inilah yang melahirkan sekaligus membesarkan seorang filsuf Tan Malaka. Secara otomatis tentu Tan Malaka dilahirkan di tengah-tengah keluarga Islam.

Sebagai seorang anak yang lahir dari keluarga yang taat dalam beragama tentu Tan Malaka belajar agama seperti menghafalkan Al-Qur’an dan mempelajari dasar-dasar agama Islam, sebagaimana anak-anak kampung di pelosok Minangkabau yang belajar di surau-surau, bahkan ia juga sempat aktif mengajar mengaji anak-anak yang lain. Tan Malaka beberapa kali menyelesaikan terjemahan Al-Qur’an dalam bahasa Belanda.

Tan Malaka mengatakan pada saat menyaksikan ibunya yang sedang sakit, menentang malaikat maut sambil menyebut Juz Yasin berkali-kali dan Bapaknya pingsan di dalam air pada saat mau berwudhuk untuk melaksanakan sholat, bahkan pada saat di Belanda ia mengatakan sering membeli sejarah dunia berjilid-jilid yang disana juga ada sejarah Islam, ia juga mengkaji Islam lewat tulisan-tulisan pengamat Islam bangsa Belanda, Snouck Hurgronje dan Tan Malaka membandingkan semua itu dengan karya-karya filosof dan pemikir Eropa.

Penulis berpendapat walaupun Tan Malaka sangat mengerti Islam tetapi Tan Malaka memiliki pandangan yang berbeda terkait dengan Islam. Sistem filsafatnya terpengaruh oleh sistem filsafat bangsa Barat. Dalam Madilog, Tan Malaka menulis, agama Yahudi, Nasrani dan Islam memiliki kedudukan yang sama, Tan Malaka juga berpendapat Tuhan lebih berkuasa dari hukum alam, akan tetapi selama alam semesta ada selama itu pula hukum alam berlaku. Menurut hukum alam, materilah yang mengandung kekuatan. Berdasarkan hukum alam, materi-materi yang ada bergerak, bersatu, berpisah, tarik-menarik dan lain seterusnya.

Tan Malaka tidak dapat kita pungkuri adalah filsuf yang kontroversi, ia lenyap dalam misteri kontroversinya. Tetapi tidak dapat kita picingkan mata bahwa karya Madilog Tan Malaka adalah mahakarya yang tidak mungkin lahir dari orang-orang biasa. Madilog berperan mengubah kejumudan berpikir orang-orang ketimuran yang berimplikasi kepada meningkatnya nasionalisme kebangsaan untuk mengwujudkan manusia Indonesia yang merdeka dari penjajahan. Seiring dengan kepergian Tan Malaka yang tak tau entah dimana kuburnya, namun pemikirannya telah berbuah yakni Republik Indonesia yang dulu sangat di cita-citakannya. Pada masa depan Tan Malaka baru harus lahir dari rahim Republik Indonesia, untuk terus mengisi kemerdekaan guna mengwujudkan Indonesia Jaya. Indonesia yang adil dan sejahtera.
Bahan Bacaan : Malaka,Tan, MADILOG (Materialisme Dialektika Logika). 1951. Jakarta; Pusat Data Indikator

Tahun Ini Ada Seleksi CPNS Baru Khusus Guru, Tenaga Medis, dan Pekerjaan Mendesak

JAKARTA - Kemen PAN dan RB (Kementerian Pendayaguanaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) telah bekerjasama dengan konsorsium 10 PTN. Kerjasama ini digadang cikal bakal terbentuknya sistem rekrtumen CPNS baru bebas KKN. Selain itu juga menjadi tanda-tanda akan segera ada seleksi CPNS baru.

Wakil Men-PAN dan RB Eko Prasojo di Jakarta, Minggu (29/1) menuturkan, memang tahun ini ada kesempatan bagi daerah untuk menjalankan seleksi CPNS baru. "Tetapi proses pengajuannya kebutuhan sangat ketat," katanya.

Namun khusus tahun ini pemerintah juga membatasi formasi CPNS baru. Guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas itu menjelaskan, untuk seleksi CPNS baru tahun ini hanya untuk posisi tenaga pendidik dan tenaga medis. Tenaga medis ini meliputi dokter umum, perawat, dan bidan.

Selain itu, juga dibuka kesempatan seleksi CPNS baru untuk  posisi pekerjaan yang mendesak. Saat ini, pekerjaan yang mendesak diantaranya adalah sipir atau penjaga lembaga pemasyarakatan (LP).

Meski sudah memastikan tahun ini bakal ada seleksi CPNS baru untuk beberapa posisi tadi, Eko belum bisa memberikan kapan persis penyelenggaraannya. "Masih dalam proses," kata dia.

Dia menuturkan, akhir pekan lalu sudah menggelar pertemuan dengan beberapa kementerian dan lembaga terkait. Dalam pertemuan ini, semakin menguatkan jika pengadaan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan baru menjadi prioritas rekrutmen CPNS baru tahun ini. Pertemuan ini juga menjadi start identifikasi jumlah kebutuhan pegawai baru di daerah.

Sebelum menjatuhkan kepastian kapan pelaksanaan CPNS baru tahun ini, Eko mengatakan pihaknya masih menunggu data laporan kebutuhan dari daerah. Indormasi laporan kebutuhan ini juga harus dilengkapi dengan laporan analisis jabatan dan analisis beban kerja. "Kita punya beberapa ketentuan dokumen yang harus disetor. Semuanya harus dilengkapi," katanya.

Setelah dokumen lengkap, tidak serta merta usulan CPNS baru dikabulkan. Tetapi, akan melewati dulu proses verifikasi. Diluar posisi yang sudah ditetapkan tadi, Kemen PAN dan RB juga sudah berancang-ancang untuk  menggelar seleksi CPNS baru untuk seluruh formasi pekerjaan tahun depan.



Perkembangan usulan CPNS baru bisa dipantau di website Kemen PAN dan RB. Khusus di provinsi Jawa Timur (Jatim) per 20 Januari, rata-rata pemkot dan pemkab di provinsi ini baru menyerahkan form perhitungan kebutuhan PNS baru saja. Masih ada laporan lainnya, seperti proyeksi PNS selama lima tahun, uraian jabatan, analisis beban kerja, redistribusi pegawai, dan form usulan kebutuhan pegawai.

Sebagian kecil daerah di Jatim sudah melengkapi dokumen pengajuan CPNS baru dengan laporan analisis beban kerja. Contohnya di Kab. Malang, Kab. Nganjuk, Kab. Ngawi, Kab. Ponorogo, dan Kota Kediri. Sementara di Kota Madiun, Kota Blitar, Kab. Magetan, Kab. Lamongan, Kab Banyuwangi, melaporan dokumen usulan kebutuhan PNS terlebih dahulu. Dokumen yang lain belum mereka masukkan.

Eko mengatakan memang banyak sekali dokumen laporan yang harus diserahkan daerah untuk bisa menjalankan seleksi CPNS baru. "Seluruhnya harus komplit. Tidak boleh ada satu dokumen yang bolong," katanya.

Upaya ini dilakukan dalam rangka profesionalisasi aparatur sipil negara. Dia berharap, formasi PNS baru yang diusulkan benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan riil di daerah. Bukan usulan yang mengada-ada seperti periode sebelumnya.

Sampai saat ini, pihak Kemen PAN dan RB terus sosialisasi terkait usulan kebutuhan CPNS baru. Untuk tenaga pendidik seperti guru, sudah diberlakukan aturan tersendiri. Misalnya, untuk guru TKN (Taman Kanak-kanak Negeri) ditetapkan satu guru negeri untuk satu rombongan belajar yang ada di satu kabupaten atau kota.

Selanjutnya, untuk guru kelas SDN ditetapkan satu orang untuk satu rombongan belajar di seluruh kabupaten atau kota. Aturan ini juga sama untuk usulan guru SLB Negeri. Sedangkan untuk guru Penjaskes dan agama, dihitung tiga kali jumlah sekolah yang ada di kabupaten atau kota.

Sementara untuk rumus usulan guru bidang studi di SMP, SMU, dan SMK adalah, mengalikan jumlah jam wajib sebuah bidang studi dengan jumlah rombongan belajar, lalu dibagi 24 jam. Untuk guru BP, aturan ditetapkan satu guru untuk 150 siswa. Jadi jika di sebuah sekolah ada 300 siswa, maka guru BP-nya ditetapkan dua orang.

Aturan tersebut tidak berlaku jika di dalam satu sekolah jumlah guru masih mencukupi. Daerah boleh mengusulkan jika ada sekolah yang benar-benar membutuhkan, karena tenaga pendidik yang ada sudah pensiun. (wan)

INDAHNYA ALAM MINANGKABAU

Danau Singkarak nan Rancak (Singkarak Lake)
Danau Singkarak membentang di dua kabupaten di Sumatera Barat, yaitu Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar. Danau Singkarak merupakan hulu dari Batang (sungai) Ombilin dan Batang Anai. Air ke Batang Anai dialirkan melewati terowongan yang menembus Bukit Barisan dan digunakan untuk menggerakkan generator PLTA Singkarak yang berada di dekat Lubuk Alung.
Dengan luas 107,8 km² danau ini merupakan danau terluas ke-2 di Pulau Sumatera setelah Danau Toba yang terdapat di Sumatera Utara. Di samping itu, Keindahan alam, kesejukan udara dan airnya yang jernih merupakan pesona dari Danau Singkarak sehingga begitu istimewa untuk dikunjungi.
Danau yang terletak pada ketinggian 362,5 m dari permukaan laut ini memiliki spesies ikan khas yang hanya hidup di danau ini. Masyarakat setempat menyebutnya dengan “Ikan Bilih” (Mystacoleuseus Padangensis). Ikan ini, tidak bisa dibudidayakan di luar habitatnya yang asli, baik itu di aquarium, kolam, bahkan dalam jala terapung yang ada di Danau Singkarak sekalipun.




Indahnya Danau Maninjau (Lake Maninjau)
Danau Maninjau berada pada ketinggian ± 500 m diatas permukaan laut dan di kelilingi oleh Bukit Barisan yang menjulang dan curam, sehingga membuat Danau Maninjau tak ubahnya seperti kawah raksasa. Danau yang indah ini dikenal juga sebagai yang memiliki banyak tempat romantis sehingga wajar jika banyak wisatawan mancanegara menyebutnya The lake with romantic scene karena disisi manapun anda melihatnya akan tampak pemandangan yang menakjubkan.

Danau Maninjau terbentuk akibat letusan gunung berapi (Gunung Tinjau) pada masa lampau. Danau yang indah ini terletak ±36 Km dari Bukittinggi kearah barat yang dapat ditempuh dengan kendaraan umum tujuan Maninjau dan Lubuk Basung dengan melewati kelok 44 yang unik memiliki luasnya sekitar 99,5 km² dan kedalaman maksimum 495 meter.



Pesona Danau Kembar (danau di atas dan di bawah) Kab Solok
SUMATERA Barat provinsi yang kaya dengan danau. Ada lima danau di sini, Danau Maninjau, Danau Singkarak, Danau Diatas, Danau Dibawah, dan Danau Talang. Kecuali Danau Maninjau, empat danau lainnya terdapat di Kabupaten Solok.



Pantai Carocok Painan
Topografi kotanya seperti kue mangkuk, kotanya berada disekeliling bukit bukit hijau dan disebelah baratnya terbentang lautan samudera yang jernih membahana.

Dipantai Kota Painan inilah terdapat sebuah objek wisata yang sudah berskala nasional yakni Objek Wisata Pantai Carocok. Pantai ini memiliki pasir yang sangat bersih dan putih, memiliki tepi pantai yang landai sehingga bisa untuk berenang bagi anak anak dan juga orang dewasa, airnya sangat jernih sekali. Kawasan ini berhadapan dengan 2 buah pulau yaitu pulau kereta dan pulau cingkuak. Dari kejauhan juga nampak pulau semangki dengan pemandangan yang indah dan airnya yang sangat bersih.


Bahwa Tuhan sudah memberikan yg terbaik untuk saya saat ini...

Cerita ini saya forward dari Pak Ismail A Said, DD Republika (Wartawan Senior) : Karena hujan yg tidak kunjung berhenti, akhirnya saya memutuskan menerobos hujan karena hari sudah malam...
& sampai Tegalega, perut dah ga bisa diajak kompromi, akhirnya saya memutuskan mampir di warung nasi tenda dipinggir jalan..
lagi asik asiknya menikmati pecel lele, masuklah seorang bapak, dg istri & 2 anaknya..
Yg menarik adalah kendaraan mereka adalah gerobak dorong..
Lalu bapak ini memesan 2 piring nasi & ayam goreng utk istri & anaknya.
Pertamanya sih ga ada yg menarik, tetapi ketika saya selesai makan, ada yg menarik hati saya..Ternyata, yg menikmati makanan itu hanya istri dan anaknya. Sedangkan sang bapak hanya melihat istri & anaknya menikmati makanan ini. Sesekali saya melihat anak ini tertawa senang sekali,& sangat menikmati ayam goreng yg dipesan oleh bapaknya..
Saya perhatikan, wajah sang bapak, walau tampak kelelahan terlihat senyum bahagia di wajahnya..
Lalu saya mendengar dia berkata.." makan yg puas Nak, toh..hari ini tanggal kelahiranmu.."Saya terharu mendengarnya.. seorang bapak, dgn keterbatasannya, sebagai (mungkin) pemulung.. memberi ayam goreng warung tenda dipinggir jalan , untuk hadiah anaknya..
Hampir mau menangis rasanya saya diwarung itu.. Segera sebelum air mata ini tumpah, saya berdiri,& membayar makanan saya, & juga dengan pelan pelan saya bilang sama penjaga warung..."mas, tagihan bapak itu, saya yg bayar..dan tolong tambahin ayam goreng dan tahu tempe" Lalu lekas lekas saya pergi.
kisah ini kutulis, untuk bahan perenungan.. Bahwa Tuhan sudah memberikan yg terbaik untuk saya saat ini..., kita biasa makan di Sushi-Tei, Kentucky, Mc Donald, Hoka Hoka Bento, Pizza Hut dsb... Tetapi bagi org disekitar kita, pecel lele dipinggir jalan, adalah makanan mewah buat dia.. .. Sungguh tak pantas bagi saya untuk mengeluh ...
Semoga bermanfaat.... Rasa syukur akan mengantarkan rasa bahagia ...
Belajarlah bersyukur:)

HASIL TELAAH DAN ANALISIS TERKAIT RAPERDA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI PROVINSI BANTEN

HASIL TELAAH DAN ANALISIS TERKAIT RAPERDA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI PROVINSI BANTEN

Mengusulkan Perda Inisiatif merupakan hak bagi DPRD Banten, hak itu bisa digunakan dan bisa tidak untuk digunakan, tetapi jika kita mengacu kepada tugas dan fungsinya sebagai legislasi maka hak untuk mengajukan usul inisiatif raperda seharusnya dilakukan oleh DPRD Banten.

DPRD Provinsi Banten dalam kurun waktu 2005 sampai awal Mei 2011 sudah membentuk 134 Peraturan Daerah (Perda), tetapi dari 134 hanya 5 yang merupakan inisiatif dari DPRD Banten sisanya 129 merupakan usul dari Gubernur Provinsi Banten.

Terkait dengan Raperda Keterbukaan Informasi Publik Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Di Provinsi Banten yang sedang di bahas oleh DPRD Banten ada beberapa hal yang menjadi catatan dari mulai tekhnik penulisan, tekhnik penyusunan dan batang tubuh Raperda yang itu tidak sesuai dengan ketentuan Undang-undang nomor 12 tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan. Antara lain:
  1. Tekhnik Penulisan:
    1. penulisan Gubernur dalam pembukaan selanjutnya diikuti dengan koma.
    2. Seharusnya dalam menimbang pada bagian (d) menggunakan tanda titik koma (;) bukan tanda titik pada akhir kalimat.
    3. Poin (d) dalam menimbang ada kata perlu “ditetapkan” seharusnya perlu “membentuk”.
    4. Mengingat angka 1 seharusnya, ditulis pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945.
    5. Pada diktum menetapkan seharusnya sejajar.
    6. Pada penulisan pasal 1 seharusnya pada akhir kalimat tidak menggunakan titik koma tetapi menggunakan tanda titik.
  2. Tekhnik Penyusunan
    1. Dalam konsideran belum tercantum makna filosofis, Yuridis dan Sosiologis dari dibentuknya raperda.
    2. Dasar hukum mengingat, Undang-undang Nomor 7 tahun 1971 tentang ketentuan-ketentuan pokok kearsipan sudah di cabut.
    3. Dasar Hukum mencantumkan Peraturan Komisi Informasi Publik Daerah Provinsi Banten nomor 01 tahun 2010 tentang standar layanan informasi publik.  Dan peraturan Komisi Informasi Publik Daerah Provinsi Banten nomor 02 tahun 2010 tentang penyelesaian sengketa informasi publik.
    4. Sebelum diktum ada kata memperhatikan, seharusnya tidak ada.
  3. Batang Tubuh
    1. dalam materi muatan dari mulai Bab I ketentuan umum pasal 1-8 isinya hanya mengadopsi dan sama persis dengan UU No 14 tahun 2008 hanya ada penggantian “negara” menjadi “daerah” dan “Undang-undang” menjadi “peraturan daerah”
    2. dari mulai  Bab IV Pasal 9-13 di adopsi dari Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi Publik
    3. dari mulai BAB V hingga bab penutup pasal 53, merupakan duplikat dari UU No 14 tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi Publik

Kemudian beberapa klausul yang termuat dalam pasal-pasal yang terdapat dalam raperda secara materi muatan BERTENTANGAN dengan UU Nomor 14 Tahun 2008. pasal-pasal yang bertentangan tersebut antara lain:
  1. Pasal 23 ayat (3) Raperda tertulis Kejaksaan Negeri Provinsi Banten seharusnya tertulis Kejaksaan Tinggi Banten.
  2. Bab VII Raperda Judul Bab tertulis KOMISI INFORMASI PUBLIK DAERAH PROVINSI BANTEN seharusnya tertulis KOMISI INFORMASI PROVINSI BANTEN sebagaiman diatur dalam pasal 24 ayat (1) Undang-Undang nomor 14 tahun 2008.
  3. pasal 28 Raperda bertentangan dengan pasal 23 UU No. 14 tahun 2008 yang menyatakan Komisi Informasi berfungsi menjalankan Undang-Undang bukan menjalankan Peraturan daerah, secara hirarki Undang-Undang lebih tinggi daripada Perda sehingga Perda tidak boleh bertentangan dengan Undang-undang.
  4. Pasal 36 ayat (1) huruf (h) Raperda bertentangan dengan Pasal 30 ayat (1) huruf (h) dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Usia paling rendah 35 (tiga puluh lima) tahun.

Berdasarkan paparan-paparan diatas kami mengambil kesimpulan bahwa Raperda Keterbukaan Informasi Publik Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Di Provinsi Banten yang sedang di bahas oleh DPRD Banten TIDAK DAPAT DILANJUTKAN karena BERTENTANGAN dengan UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2008 dan DAPAT DIBATALKAN.

Sehingga kami MERAGUKAN pernyataan dari ketua BALEG DPRD Banten pada berita di Harian Radar Banten hari Rabu, 21 Desember 2011, terkait pernyataan beliau bahwa Raperda Keterbukaan Informasi Publik Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Di Provinsi Banten sudah di konsultasikan kepada KONSULTAN atau patut dipertanyakan kompetensi dari Konsultannya.

Demikian hasil kajian dan analisis Raperda Keterbukaan Informasi Publik Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Di Provinsi Banten yang di kaji oleh Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO) Serang-Banten, pada hari Rabu, 21 Desember 2011 yang dihadiri oleh beberapa elemen organisasi diantaranya LSM Solidaritas Masyarakat Untuk Demokrasi (Samudera), Parlemen Pemuda Indonesia Banten (PPI Banten), Lintas Suara Insan (LISAN), Langkah Aliansi Karena Rakyat (LASKAR), Komunitas Pintu Terbalik, Perhimpunan Pemantau Parlemen Banten (PPP Banten), Lembaga Peduli Perempuan Banten (LPPB) dan SAPA Banten.
Dengan narasumber:
  1. Lia Riesta Dewi, MH (akademisi)
  2. Patchurrahman (PATTIRO Serang)
Moderator: Toifur Bhustomi

Sejarah pramuka


A. Pendahuluan
Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell. Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan.
 B. Riwayat hidup Baden Powell
Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil. Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :
  • Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
  • Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
  • Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.
  • Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
  • erkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
  • Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
  • Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu. Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
C. Sejarah Kepramukaan Sedunia
Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau. Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
  •                 Tahun 1924 Jambore II            di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
  •                 Tahun 1929 Jambore III          di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
  •                 Tahun 1933 Jambore IV           di Godollo, Budapest, Hongaria
  •                 Tahun 1937 Jambore V            di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
  •                 Tahun 1947 Jambore VI           di Moisson, Perancis
  •                 Tahun 1951 Jambore VII         di Salz Kamergut, Austria
  •                 Tahun 1955 Jambore VIII        di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
  •                 Tahun 1959 Jambore IX          di Makiling, Philipina
  •                 Tahun 1963 Jambore X            di Marathon, Yunani
  •                 Tahun 1967 Jambore XI          di Idaho, Amerika Serikat
  •                 Tahun 1971 Jambore XII         di Asagiri, Jepang
  •                 Tahun 1975 Jambore XIII        di Lillehammer, Norwegia
  •                 Tahun 1979 Jambore XIV        di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
  •                 Tahun 1983 Jambore XV         di Kananaskis, Alberta, Kanada
  •                 Tahun 1987 Jambore XVI        di Cataract Scout Park, Australia
  •                 Tahun 1991 Jambore XVII       di Korea Selatan
  •                 Tahun 1995 Jambore XVIII     di Belanda
  •                 Tahun 1999 Jambore XIX        di Chili, Amerika Selatan
  •                 Tahun 2003 Jambore XX         di Thailand

Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.


Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan pada masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia mensiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan ditandai berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia.
Kode kehormatan
Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga ada dua,  Dwi Satya (janji Pramuka Siaga), dan  Dwi Darma (ketentuan moral Pramuka Siaga). Adapun isinya adalah:
Dwi Satya
- Demi kehormatanku, aku berjanji akan : bersungguh-sungguh
- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia, dan mengikuti tata krama keluarga
- setiap hari berbuat kebajikan
Dwi Darma
1. Siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya
2. Siaga berani dan tidak putus asa
Dua Kode Kehormatan yang disebutkan di atas adalah standar moral bagi seorang Pramuka Siaga dalam bertingkah laku di masyarakat.
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung dan satuan-satuan dari beberapa barung disebut Perindukan. Setiap Barung beranggotakan 5-10 orang Pramuka Siaga dan dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung yang dipilih oleh anggota Barung itu sendiri. Masing-masing Pemimpin Barung ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut Sulung. Sebuah Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan dipimpin oleh Sulung.
Dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu:
1.Mula
2.Bantu
3.Tata
Setiap anggota Barung yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum ) berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya  yang dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung berwarna dasar hijau. TKU untuk Siaga berbentuk sebuah janur atau disebut Mancung yakni bunga pohon kelapa yang baru tumbuh

Pendidikan Karakter Sebuah Keniscayaan


Hangatnya wacana pendidikan karakter belakangan ini umumnya memosisikan pendidikan karakter sebagai “secercah solusi” atas berbagai krisis moral yang sedang mewabah bangsa Indonesia. Banyaknya pengamat dan praktisi pendidikan yang ‘berteriak’ pentingnya pendidikan karakter merupakan bentuk keprihatinan atas banyaknya kasus destruktif dalam konteks kebangsaan. Misalnya, terjadinya sentimen antaretnis, perselisihan antarsuku, kasus-kasus narkoba, tawuran antarpelajar, kekerasan terhadap anak, dan masih banyak lagi. Semuanya menunjukkan karakter kebangsaan Indonesia masih lemah.
Selama ini, pendidikan belum mengantarkan peserta didik pada kesadaran akan dirinya sendiri sebagai manusia yang berpikir untuk merdeka, yang mana peserta didik sejak awal dilatih memiliki wawasan yang luas mengenai kenyataan hidup pada lingkungannya. Kebiasaan berpikir kritis melalui pendasaran logika yang kuat dalam setiap argumentasi juga belum menjadi habitus. Selama ini, pendidik hanya mengajarkan apa yang harus dihafalkan, sehingga hanya mampu mencetak peserta didik yang berkarakter plagiat.
Pemikiran Foerster, salah satu pencetus teori pendidikan karakter yang berkembang pada awal abad ke-19 merupakan perjalanan panjang pemikiran umat manusia dalam mendudukkan kembali idealisme kemanusiaan yang lama hilang ditelan arus positivisme. Karena itu, pendidikan karakter tetap mengandaikan pendidikan yang kental dengan sentuhan ilmiah dan sarat muatan akhlak yang memanusiakan manusia.
Menurut Prof. Dr. Arief Rachman, pakar pendidikan tanah air, secara teoritis dan menurut undang-undang pendidikan Indonesia sudah berada di jalan yang baik dan benar, tetapi di dalam pelaksanaannya belum. “Masih banyak menekankan pada kekuatan otak. Harusnya (juga) membentuk watak yang baik” tegasnya.

Memimpi Lompatan Sejarah
Mungkinkah sebuah lompatan sejarah dapat terjadi dalam tradisi pendidikan kita? Apakah mungkin pendidikan karakter diterapkan di Indonesia?
Wacana pendidikan karakter yang digagas Foerster tidak menghapus pentingnya peran metodologi eksperimental maupun relevansi pedagogi naturalis Rousseauian yang mengapresiasi spontanitas dalam pendidikan anak. Melalui pendidikan karakter, manusia mempercayakan dirinya pada dunia nilai (bildung). Sebab, nilai merupakan kekuatan penggerak perubahan sejarah. Kemampuan membentuk diri dan mengaktualisasikan nilai-nilai etis merupakan ciri hakiki manusia. Karena itu, mereka mampu menjadi agen perubahan sejarah.
Manusia, apapun kultur yang melingkupinya, tetap agen bagi perjalanan sejarahnya sendiri. Karena itu, lompatan sejarah masih bisa terjadi di negeri kita. Pendidikan karakter masih memiliki tempat bagi optimisme idealis pendidikan di negeri kita, terlebih karena bangsa kita kaya akan tradisi religius dan budaya.

Pembentukan Karakter di Sekolah
Sebelum ada pendidikan melalui sekolah seperti sekarang ini, maka pendidikan dijalankan secara spontan dan langsung dalam kehidupan sehari-hari di keluarga. Anak-anak petani langsung mempelajari tentang menanam, merawat dan memelihara tanaman, memanen, serta membudidaya. Sembari mempelajari pekerjaan yang dilakukan, mereka sekaligus juga belajar tentang nilai-nilai dan norma-norma yang berhubungan dengan pekerjaannya. Maka, pendidikan pada waktu itu merupakan sesuatu yang konkret, dan tidak direncanakan, tetapi langsung berhubungan dengan hajat hidup.
Kali pertamanya, seorang anak memperoleh pendidikan dalam keluarga. Dengan demikian keluarga dapat dikatakan adalah peletak dasar bagi pendidikan seorang anak. Artinya keluarga sangat berperan dalam perkembangan kepribadian anak. Namun, pada masa sekarang sekolah dibutuhkan karena masyarakat modern dengan kebudayaan dan peradaban yang telah maju menawarkan demikian banyak kepandaian dengan kerumitan dan kompleksitas yang tinggi, sehingga tidak mungkin lagi mempelajari kepandaian yang diperlukan hanya sambil lalu dalam praktik.
Sejatinya, pendidikan berkaitan erat dengan manusia. N Driyarkara memandang bahwa manusia dan pendidikan merupakan dua sisi dari satu kehidupan. Melalui pendidikan seseorang dapat dimanusiakan menjadi manusia. Persoalannya adalah, apakah di negeri ini sudah sampai pada tataran itu? Lembaga pendidikan di Indonesia ternyata belum berhasil memosisikan lembaganya sebagai pranata sosial yang mampu membangun karakter bangsa Indonesia sesuai dengan nilai-nilai normatif kebangsaan yang dicita-citakan.
Prof. Dr. Arief Rachman memandang bahwa pendidikan kita belum terlalu berperan dalam pembentukan karakter peserta didik. “Masih banyak sekolah yang hanya memikirkan prestasi nilai dan angka-angka.” Pendidikan di negeri ini juga belum pernah jujur dalam mengajarkan nilai-nilai kebenaran karena semua dilakukan di area formalitas belaka. Sistem pendidikan kita masih mengandalkan cara berpikir yang bermuatan kurikulum, bukan pada pembentukan karakter anak didik.
Pendidikan karakter berbeda secara konsep dan metodologi dengan pendidikan moral, seperti pendidikan kewarganegaraan, budi pekerti, atau bahkan pendidikan agama. Pendidikan karakter berorientasi mengukir akhlak melalui proses knowing the good, loving the good, and acting the good, yaitu proses pendidikan yang mengintegrasi aspek kognitif, emosi, dan fisik, sehingga akhlak mulia bisa terukir menjadi habit of the mind, heart, and hands.
Sedangkan, pendidikan moral, misalnya kewarganegaraan dan pelajaran agama hanya melibatkan aspek kognitif (hafalan) tanpa ada apresiasi (emosi) dan –kurang dalam- praktik. Sehingga, jangan heran kalau banyak manusia Indonesia yang hafal isi Pancasila atau ayat-ayat suci, tetapi tidak tahu bagaimana membuang sampah yang benar, berlaku jujur, beretos kerja tinggi, dan menjalin hubungan harmonis dengan sesama.

Dampak Pendidikan Karakter
Sejauh mana dampak pendidikan karakter terhadap keberhasilan akademik? Beberapa penelitian bermunculan untuk menjawab pertanyaan ini. Ikhtisar dari beberapa penemuan penting mengenai hal ini pernah diterbitkan oleh sebuah buletin Character Educator, yang dipublish oleh Character Education Partnership.
Dalam buletin tersebut diuraikan bahwa hasil studi Dr. Marvin Berkowitz dari University of Missouri-St. Louis, menunjukkan peningkatan motivasi siswa sekolah dalam meraih prestasi akademik pada sekolah yang menerapkan pendidikan karakter. Kelas-kelas yang secara komprehensif terlibat dalam pendidikan karakter menunjukkan adanya penurunan drastis pada perilaku negatif peserta didik yang selama itu membiaskan keberhasilan akademik
Sesungguhnya, pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif dan pelaksanaannya pun harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Dengan pendidikan karakter, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya, yang itu merupakan bekal penting dalam mempersiapkan anak menyongong masa depan.

Urgensitas Pendidikan Karakter
Di sekolah, pendidikan karakter tentunya sangat diperlukan, walaupun basic dari pendidikan karakter adalah di dalam keluarga. Kalau seorang anak mendapat pendidikan karakter yang baik dari keluarganya, anak tersebut akan berkarakter baik selanjutnya. Namun, banyak orangtua yang lebih mementingkan aspek kecerdasan otak ketimbang pendidikan karakter. Sehingga, banyak orangtua yang gagal dalam mendidik karakter anak-anaknya. Entah karena kesibukan atau karena lebih mementingkan aspek kognitif anak. Namun, ini semua dapat dikoreksi dengan memberikan pendidikan karakter di sekolah. “Sekolah bisa, asal proses belajarnya baik. Karakter akan muncul dengan baik.” tutur Prof. Dr. Arief Rachman.
Jadi, pendidikan karakter atau budi pekerti plus adalah suatu yang urgen untuk dilakukan. Jika pemangku pendidikan mempunyai iktikad serius dalam meningkatkan kualitas out put pendidikannya, maka penguatan pendidikan karakter bagi peserta didik menjadi sebuah keniscayaan.
Mahatma Gandhi memperingatkan tentang salah satu tujuh kesalahan fatal, yaitu "education without character" (pendidikan tanpa karakter). Dr. Martin Luther King juga pernah berkata: "Intelligence plus character... that is the good od true education" (Kecerdasan plus karakter... itu adalah tujuan akhir dari pendidikan sebenarnya). Juga, Theodore Roosevelt yang mengatakan: "To educate a person in mind and not in morals is to educate a menace to society" (mendidik seseorang dalam aspek kecerdasan otak dan bukan aspek moral adalah ancaman berbahaya kepada masyarakat).
Bagaimana dengan konsep pendidikan dalam agama Islam? Hal tersebut tidak lepas dari yang pernah diperankan oleh Nabi Muhammad SAW dalam proses mendidik keluarga dan para Sahabat. Sebagaimana terbaku dalam kitab suci al-Qur’an, bahwa Rosulullah SAW adalah sosok penyempurna akhlak manusia. Demikian halnya yang terjadi dalam proses-proses pendidikan (tarbiyah) yang dilakukan oleh Rosulullah. Beliau tidak hanya mendidik dengan retorika dan wacana, tetapi lebih dari itu, yakni memberikan keteladanan dalam bentuk akhlakul karimah sebagai bukti konkret dan keselarasan antara perkataan dengan perbuatan. Prof. Dr . Arief Rachman menuturkan bahwa karakter akhlakul karimah adalah akhlak yang dilandasi oleh al-Qur’an dan al-Hadits. “Serta ilmu yang betul-betul mutakhir dan berwawasan global” pungkasnya.

http://www.sdm4sby.com/web/index.php?option=com_content&view=article&id=135:pendidikan-karakter-sebuah-keniscayaan&catid=45:pendidikan&Itemid=8
Bangki itu Susah..
Susah melihat anak didik susah
Senang melihat anak didik senang

Bangkit itu Takut...
Takut untuk gagal
Takut untuk tidak dapat melaksanakan tugas-tugas pembelajaran dengan baik

Bangkit itu Malu...
Malu menjadi benalu
Malu karena minta peyunjuk melulu

Bangkit itu Marah...
Marah bila martabat guru dilecehkan
Marah bila dicap sebagai guru tidak profesional

Bangkit itu Mencuri...
Mencuri perhatian dunia pendidikan dengan prestasi
Mencuri kreativitas demi keberhasilan anak didik sendiri

Bangkit itu Tidak ada..
Tidak ada kata menyerah
Tidak ada kata putus asa
Karena demi anak bangsa

Bangkit itu Aku..
Guru Untuk Anak Didikku..

*diadaptasikan oleh M.Muslich

Dokumen Rahasia CIA Tentang Rencana Amerika serang Indonesia

Dokumen Rahasia CIA Tentang Rencana Amerika serang Indonesia
[07:05 PM, 17-Aug-11]

Sebuah Dokumen yang berklasifikasi Sangat Rahasia (TOP SECRET), di bocorkan oleh situs wikileaks.
Dokumen itu adalah laporan CIA kepada Pentagon yang sejatinya akan diteruskan ke Gedung Putih. Menurut dokumen tersebut, Sebenarnya setelah Irak, Indonesia akan jadi sasaran berikutnya.

Tapi intel-intel CIA yang lebih dulu diterjunkan ke Indonesia, menyimpulkan bahwa bila AS menyerang Indonesia, maka Perang akan sangat mahal dan AS akan banyak mengalami kerugian.

Untuk lebih jelasnya, berikut nukilan isi Dokumen tersebut yang telah diterjemahkan dari Bahasa Inggris ke Bahasa indonesia :

Kepada
Yth. Kepala Staf Gabungan
Jenderal Richard Myers

Tembusan: Direktur CIA

Rencana Penyerangan ke Indonesia sebaiknya dipertimbangkan lagi. Mengingat mahalnya Biaya yang akan timbul dari Peperangan tersebut.

Berikut Data-Datanya :

Begitu memasuki Perairan Indonesia, Armada ketujuh kita akan dihadang pihak Bea Cukai karena membawa masuk Senjata Api dan Peralatan Perang tampa surat izin dari Pemerintah RI. Ini berarti kita harus menyediakan "Uang Damai". Coba hitung berapa besarnya jika peralatan yang dibawa sedemikian banyak.

Kemudian bila kita mendirikan Base Camp Militer, Bisa ditebak di sekitar Base Camp pasti akan dikelilingi tukang bakso, tukang es kelapa, lapak VCD bajakan, sampai obral Celana Dalam Rp 10.000 dapat 3.
Belum lagi para Pengusaha komedi putar yang bakal ikut mangkal di sekitar Base Camp juga.

Kemudian kendaraan Tempur serta Tank-tank lapis baja yang diparkir dekat Base Camp akan dikenakan retribusi parkir oleh petugas dari dinas perparkiran daerah maupun preman-preman sekitar.
Jika dua jam pertama dikenakan Rp 10.000 (tarif untuk orang bule), berapa yang harus dibayar oleh Pemerintah AS jika kendaraan Tempur harus parkir Sebulan atau lebih dari setahun seperti di Irak sekarang ini.

Belum lagi Pengusaha parkir swasta yang bisa melobi Gubernur DKI Jakarta untuk menaikkan tarif parkir. Lobi itu akan sangat mulus karena salah satu Komisaris di sebuah Perusahaan parkir terbesar di Jakarta itu adalah Mantan Pejabat Tinggi.

Belum lagi di sepanjang jalan menuju lokasi Base Camp, kita harus menghadapi para "Pak Ogah" yang berlagak mengatur jalan sambil memungut biaya dari kendaraan yang memutar.
Bisa dibayangkan berapa recehan yang harus disiapkan jika harus melakukan operasi tempur menuju pusat-pusat musuh seperti Cilangkap.
Dari Tanjung Priok (pelabuhan tempat Kapal induk merapat dan lokasi pasukan mendarat) ke Cilangkap saja ada berapa pertigaan, perempatan dan putaran.

Suatu kerepotan besar jika rombongan Pasukan harus berkonvoi. Karena konvoi yang berjalan lambat pasti akan dihampiri para pengamen, pengemis dan anak-anak jalanan. Ini berarti harus mengeluarkan recehan lagi.

Belum lagi jika di jalan bertemu Polisi yang sedang swipping, sudah pasti kena semprit karena konvoi tanpa izin. Bayangkan berapa uang damai yang harus dikeluarkan untuk Polantas-polantas itu.

Itu baru Polantas, Pak Myers. Belum Petugas DLLAJ. Anda harus melihat sendiri bagaimana mereka beraksi. Kendaraan-kendaraan dan tank-tank itu kan belum di kir.
Itu pertanda buruk. Setiap kali kir, berapa uang yang harus kita keluarkan untuk membayar yang resmi dan tidak resmi. Belum lagi kalau mau menyerbu KODAM di Daerah lain. Kita harus melewati Jembatan Timbang milik DLLAJ juga. Siapkan saja uang pelicin yang lebih banyak.

Di Base Camp Militer, Tentara AS sudah pasti tidak bisa tidur nyenyak, karena banyak nyamuk akibat sangat tidak higienisnya lingkungan sekitar. Ini bisa dibasmi dengan penyemprotan dari Dinas Kesehatan. Lagi-lagi harus menyiapkan amplop untuk mereka.

Dan Pagi harinya Pasukan tidak akan bisa mandi karena di sungai banyak di lalui "Rudal Kuning" yang ditembakkan penduduk setempat dari "Flying Helicopter" alias wc terapung di atas sungai.

Pasukan AS juga tidak bisa jauh- jauh dari peralatan Perangnya, karena di sekitar Base Camp sudah mengintai Pedagang besi loakan yang siap mempereteli Peralatan Perang canggih yang kita bawa. Kurang Waspada sedikit saja saja, tank Abraham kebanggaan kita bakal siap dikiloin.

Belum lagi para Curanmor yang siap beraksi dengan kunci T-nya yang akan merebut jip-jip Perang kita yang kalau di dempul dan di cat ulang bisa dijual ke pasar gelap atau pasar spare part hasil curian ranmor di Cinangka. Atau dijual mahal ke anak-anak orang kaya yang pengen gaya-gayaan di sekitar Menteng (dekat Kedutaan Besar kita).
Peralatan telekomunikasi kita juga harus dijaga ketat, karena para bandit kapak merah sudah mengincar peralatan itu.

Dan yang lebih menyedihkan lagi, Badan Pasukan AS akan jamuran karena tidak bisa berganti pakaian. Soalnya, kalau nekat menjemur pakaian dan tidak waspada sedikit saja, besok pakaian mereka sudah mejeng di pasar Jatinegara di lapak-lapak pakaian bekas.

Dan kita juga harus membayar sewa tanah yang digunakan untuk Base Camp kepada Haji Husin, Haji Mamat, Engkong Jai dan lain-lain, para pemilik tanah di sini.

Di samping itu, ada aturan wajib lapor kalau bawa tamu 1x24 jam dan harus izin RT/RW dan kelurahan setempat. Bayangkan, berapa meja yang harus kita lalui dengan Amplopan. Apalagi, Pasukan AS suka membawa Cewek.

Membayangkan ini semua, kami mewakili Intel CIA di lapangan merekomendasikan kepada AS untuk meninjau ulang rencana Penyerangan ke Indonesia.


Sumber : Googling & Berbagai Sumbe

Mengapa Orang Cina Sukses dan Kaya?

Mengapa Orang Cina Sukses dan Kaya?

Sebelum membaca artikel Mengapa Orang Cina Sukses dan Kaya? ini, saya ingin agar Anda membacanya dengan pikiran terbuka. Cerita ini adalah tulisan dari seseorang yang bekerja di Amerika. Dan saya harap tulisan dari “seseorang” ini dapat memberikan inspirasi dari pengalamannya kepada kita.

Mengapa Orang Cina Sukses dan Kaya?
Saya seorang pribumi yg dulunya benci setengah mampus sama WNI Keturunan Cina. Tetapi setelah hidup di Amerika selama 10 tahun dan sekarang bekerja di salah satu bank terbesar di dunia berpus at di New York City, pandangan saya berubah dan mengerti mengapa Cina itu berbeda dengan orang pribumi.

Dan sebenarnya banyak sekali hal-hal yg kita tidak mengerti tentang cina, dan hal-hal ini sebenarnya harus kita ketahui dan kita pikirkan lagi, karena hal-hal ini adalah sesuatu yg bisa kita pakai untuk kepentingan bangsa sendiri dan utk memajukan bangsa sendiri. Bukan saya bilang bahwa kita harus berubah jadi Cina, cuma kalau memang bagus mengapa tidak ? Dan memang ada juga hal-hal buruknya, tetapi semua bangsa juga punya.

Marilah saya mulai pendapat saya tentang perbandingan antara WNI asli dan keturunan cina :
Perbedaan nyata
Setelah bekerja tiga tahun lebih dan punya teman dekat orang bule dan orang Cina dari Shanghai di tempat kerja saya, saya melihat banyak sekali perbedaan-bedaan, diantaranya :
DUIT
a) Si bule, kalo gajian langsung ke bar, minum-minum sampe mabuk, beli baju baru, beli hadiah macam-macam untuk istrinya. Dan sisanya 10% di simpan di bank. Langsung makan-makan di restoran mahal, apalagi baru gajian.

b) Si Cina, kalau gajian langsung disimpan di bank, kadang-kadang di invest lagi di bank, beli Saham, atau dibungain. Bajunya itu2 saja sampe butut. Saya pernah tanya sama dia, duitnya yg disimpen ke bank bisa sampe 75%-80% dari gaji.

c) Saya sendiri. kalo gajian biasanya boleh deh makan-makan sedikit, apalagi baru gajian, beli baju kalo ada yg on-sale (lagi di discount), beli barang-barang kebutuhan istri, sisanya kira2 tinggal 15-20% terus disimpen di bank.

*** Kebanyakan di Amerika, orang Cina yang kerja kantoran (sebenarnya Korea dan Jepang juga) muda-muda sudah bisa naik mobil bagus dan bisa mulai beli rumah mewah. Walaupun orang tuanya bukan konglomerat dan bukan mafia di Chinatown. Malah mereka beli barang senangnya cash, bukan kredit. Soalnya mereka simpan duitnya benar-benar tidak bisa dikalahkan oleh bangsa lain. kalau bule atau orang hitam musti ngutang sampe tau baru bisa lunas beli rumah.
KERJAAN
a) si bule, abis kerja (biasanya jam kerja jam 8 pagi – 6 sore) hari Senen sampai hari Jumat (Sabtu dan minggu tidak kerja)) ke bar ato makan-makan ngabisin gaji. Kalau disuruh lembur tiba-tiba, biasanya kesel-kesel sendiri di kantor. Biasanya kalo hari Senen, si bule tampangnya kusut, soalnya masih lama sampe hari Sabtu, pikirannya weekend melulu. Kalo hari Kamis, si bule males kerja, pikirannya hari Jumat melulu. Terus jalan-jalan gosip kiri kanan.

b) si Cina, abis kerja langsung pulang ke rumah, masak sendiri, nggak pernah makan diluar (saya sering ngajak dia makan, cuma tidak pernah mau, mahal katanya, musti simpan duit, kecuali kalo ada hari-hari khusus). Kalau disuruh lembur tidak pernah menolak, malah sering menawarkan diri untuk kerja lembur. Kalau disuruh kerja hari sabtu atau hari minggu juga pasti mau. Kadang-kadang dia malah kerja part-time (bukan sebagai pegawai penuh) di perusahaan lain untuk menambah uangnya.


c) saya sendiri, kalau disuruh lembur, agak malas juga kadang-kadang karena sudah punya rencana keluar pergi makan sama teman-teman kantor. Kadang-kadang ingin sekali pulang ke rumah karena di kantor melulu, cuma mau nggak mau mesti kerja (jadi kesannya terpaksa, nggak seperti si cina yg rela). Weekend paling malas kalau musti kerja.

*** Bos-bos juga biasanya suka sama orang Cina kalau soal kerjaan. Mereka soalnya pekerja yg giat dan tidak pernah bilang “NO” sama boss. Dapat kerja juga gampang kalau mukanya cina, karena dipandang sebagai ”Good Worker “. Atau pekerja giat. Jarang sekali, kecuali penting sekali dia tidak bersedia kerja lembur. Dan kalaupun tidak bersedia lembur, biasanya dia akan datang sabtu atau minggu, atau kerja lembur besoknya.
RUMAH
a) Apartment si bule, wah bagus sekali. gayanya kontemporari. Penuh dengan barang-barang perabotan dan furniture mahal. Pokoknya gajinya pasti abis ngurusin apartment dia.

b) Apartment si cina, wah… kacau. Cuma ranjang satu, dilantai saja. Meja butut, dan dua kursi butut. TV nya kecil sekali, TV kabel saja tidak punya. Pokoknya sederhana sekali. Waktu saya tanya, dia bilang ”bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.” daerahnya pun bukan didaerah mahal, tempatnya di daerah kumuh dan kurang ada yg mau tinggal.

c) Apartment saya sendiri, yah lumayan, cuma istri saya suka juga merias rumah. Jadi apartment saya lumayan lah tidak seperti punya si Cina. Saya benar-benar salut dia bisa hidup begitu. Padahal duitnya di bank banyak. Gaji dia saja lebih tinggi dari saya karena lebih lama di perusahaan
tersebut.

*** Setelah 10 taun, biasanya si bule, orang item, masih tinggal di apartment atau baru ngutang beli rumah, si cina sudah bisa beli rumah sendiri. Karena nabung dengan giatnya, dan cuma beli yg penting-penting saja. Jadi uangnya ditabungkan sendiri.

*** Disini saja saya bisa lihat perbedaan-bedaan nyata, saya pertama-tama pikir, wah si Cina ini pelit amat. Masa duit banyak kayak begitu disimpan saja di bank. Dan kalau kita banding-bandingkan dengan sejarah orang-orang cina, kita akan tahu kenapa mereka (Cina) itu dalam long-range nya (jangka panjang nya) lebih maju dari pribumi di Indonesia, karena saya sempat bertukar pikiran dengan beberapa teman lagi orang Cina lainnya, orang India, orang Arab, orang Jerma n, orang Amerika, dan orang Cina ini sendiri. Kita musti tau sejarahnya orang Cina ini.

Perbandingan sejarah cina dan Indonesia
JAMAN DULU Bangsa cina adalah bangsa yg bangga dengan bangsanya, karena kebudayaan cina adalah salah satu kebudayaan yg tertua di dunia, hampir setahaf dengan Mesopotamia dan Mesir. Karena itu kebudayaan cina itu benar-benar menempel di sanubari nya. Susah sekali untuk melepaskan kebudayaan tersebut karena memang betul kebudayaan mereka itu hebat, terus terang, kalau kita bandingankan dengan kebudayaan kita (pribumi Indonesia) kita tidak bisa mengalahkan kebudayaan orang cina. Dan memang kebudayaan mereka sudah diakui dunia.

Menurut salah satu Journal of Archeology terkemuka di dunia, orang Melayu itu unsurnya lebih banyak mengarah ke bangsa Mongol atau Cina. Jadi bangsa Indonesia itu sebenarnya Cina, walaupun s ecara biologis dan evolusis, ada unsur-unsur dari India dan Arab di darah orang pribumi. Tetapi orang Indonesia (Melayu) itu sebenarnya genetik nya lebih dekat
ke orang Cina.

Orang cina itu sudah dari dulu 4000 tahun hidupnya diawang kesusahan terus (maksudnya rakyat kecilnya). Negara cina dari jaman dulu, katanya, sudah perang terus, rakyat kecil disiksa olah pemerintahnya sendiri, dan pemerintahnya berganti-ganti terus. Orang cina bisa dibilang salah satu bangsa yang tahan banting. Sudah biasa menderita, dan makin menderita, biasanya orang kan makin nekad dan makin berani, jadi semua jalan ditempuh, namanya saja mau hidup, bagaimana. Ini juga terjadi di Indonesia.

Karena negaranya sendiri, Cina, banyak masalah, mereka imigrasi kemana-mana. Mereka ada dimana-mana, teman saya orang item dari Nigeria dan Ethiopia (afrika) bilang disana pun ada banyak orang cina. Dan herannya. Cina-cina di Afrika pun sukses dan bisa dibilang tidak miskin.

DI INDONESIA Di Indonesia sendiri, waktu saya masih tinggal di Jakarta, saya bisa melihat perbedaan-perbedaannya, cuma waktu itu pikiran saya belum terbuka. Saya pernah buka punya teman orang cina di Senen buka toko kain. Di sebelahnya persis ada pak Haji yg juga buka toko kain. Setelah dua tahun, bisnis si cina makin maju, dan si pak Haji sebelah akhirnya bangkrut. Ternyata bukan karena si Cina main curang atau guna-guna si pak haji. Ternyata itu karena si cina, walaupun sudah untung, uangnya disimpan dan ditabung saja, untuk mengembangkan bisnisnya lagi. Dan dia dan istrinya makan telor ceplok saja. Sedangkan si pak haji baru untung sedikit sudah makan besar di restoran karena gengsi sama keluarga nya.
Nah bukannya si pak haji ini salah? Bukannya kita bisa lihat sendiri bahwa cina ini pikirannya lebih maju lebih melihat kedepan dan lebih tahan banting? Saya kira ini adalah suatu hal yang bisa kita contoh dari si Cina ini. Mungkin kita tidak usah terlalu pelit seperti dia, tapi juga tidak usah gengsi-gengsian.
Saya sudah bertemu dengan banyak orang dari negara yg berbeda-beda dan satu hal yg benar-benar nyata adalah orang yg TIDAK MEMBUAT KEPUTUSAN BERDASARKAN GENGSI biasanya NEGARANYA MAJU
.

Coba saja lihat orang Hong Kong, orang Jepang, orang Inggris, orang Amerika, orang Jerman dan orang Singapore, mereka sudah MAJU sekali pemikirannya. Tidak seperti orang Indonesia. Kalau YA yah sudah bilang YA, kalau TIDAK yah bilang TIDAK. Jadi tidak tidak ada yg tidak enak hati. Kalau sudah lama tidak enak hati akhirnya berantem.

Orang Indonesia sayangnya gengsinya tinggi sekali, tidak mau mengaku kalau memang salah atau harus merubah sesuatu yg jelek. Inilah kelemahannya.

Di mata Internasional bangsa Indonesia sudah terkenal sebagai NAZI Jerman versi Asia Tenggara. Waktu perang dunia ke II bangsa Jerman sedang miskin karena mereka kalah perang dunia ke I, supaya rakyat tidak marah, si Hitler yg cerdik sengaja menyalahkan orang Yahudi yg memang kaya dan menguasai ekonomi Jerman. Dan orang Yahudi akibatnya dibantai dan tidak diperlakukan sebagai warga negara sendiri. Padahal mereka juga sudah lama tinggal di Jerman dan sudah merasa sebagai bangsa sendiri, walaupun mereka masih memegang kebudayaan mereka yg tinggi, sama seperti cina di Indonesia.

Di Indonesia anehnya, pribumi benci dengan cina tetapi bukan dengan orang Belanda atau orang Jepang. Kalau dipikir-pikir, cina itu tidak salah apa-apa. Saya sebagai pribumi baru sadar akan hal itu.

Belanda menyiksa bangsa Indonesia dan menguras harta bumi kekayaan Indonesia selama 350 tahun dan setelah pergi meninggalkan penyakit yg paling bahaya dan mendarah daging, yaitu korupsi, yg sampai sekarang juga menimbulkan krisis ekonomi setelah 53 tahun merdeka rupanya penyakit ini bukannya makin terobati, tetapi makan menusuk dan menular ke seluruh badan dan mental bangsa Indonesia.

Bangsa Jepang, cuma menguasai 3.5 tahun, tapi menyiksa bangsa Indonesia lebih kejam dari bangsa lain. Karena kalah perang, bangsa jepang, yah mau tidak mau sekarang musti menguasai dunia secara ekonomi tidak bisa lagi main angkat senjata.

Anehnya kita sebagai pribumi malah benci dengan cina bukannya dengan Belanda atau jepang. Lucu sih. Semua bangsa lain (Korea, Cina, Burma, Vietnam, dan Afrika) benci dengan bekas penjajahnya bukan penduduk sesama yg telah hidup bertahun-tahun bersama-sama yaitu cina kalau di Indonesia.

Salah apa si cina-cina ini, tidak salah apa-apa. Kenapa mereka kelihatannya buas dalam bisnis, tamak, dan rakus ? kenapa ? Karena mereka selama tinggal di Indonesia selalu diperlakukan sebagai orang luar dan di anak-tirikan. Coba bayangkan kalau anda-anda jadi cina, pasti anda-anda juga mau melindungi diri sendiri, siapa yg mau nggak makan besok ? atau mati ? Yah, kalau begitu, mereka jadi cerdik, agak licik, mengambil kesempatan dalam kesempitan, jadinya berhasil memegang ekonomi indonesia. Tapi mereka juga bekerja keras, JAUH…..SANGAT JAUH LEBIH KERAS DARI KITA YG PRIBUMI. Bukan cuma di Indonesia saja. orang cina sepertinya ditaruh dimana saja pasti sukses dan bekerja keras.

Mereka (cina) tidak menyerah pada nasib, dan selalu INGIN MENJADI DUA KALI LIPATKAN TARAF HIDUPNYA, kita yg pribumi, biasanya puas dengan keberhasilan kita dan malas malasan karena merasa sudah diatas angin. Bagi cina2 ini tidak berlaku, mau setinggi apa juga, pasti bisa lebih tinggi lagi.

Kita saja yg bodoh, mau dengar omongan pemerintah yg brengsek dan mengkambing hitamkan cina. Karena mereka sendiri juga busuk tetapi takut ketahuan. Jadi mereka menggunakan cina sebagai tameng dan kambing hitamnya.

Gimana mau hidup sebagai negara yg maju coba? Kalau tidak bersatu. Negara yg maju harus bisa hidup dengan tentram satu sama lain tidak perduli dengan warna kulit, agama, dan keturunan. Semuanya musti diakui sebagai satu bangsa.

Contohnya Amerika, mau cari orang dari mana saja ada. Cuma mereka bersatu, dan mereka sadar tiap orang punya kejelekan masing-masing. Cuma tidak digembar-gemborkan, tapi dibicarakan dan dirubah. Yg bagus nya diambil, dan dipakai bersama-sama untuk memajukan negara. Tidak segan-segan, atau gengsi, kalau gengsi-gengsi maka tidak akan maju. Harus open (terbuka) dan mau menerima kesalahan dan musti mau berubah.

Note: Artikel ini didapatkan di milis2, penulisnya kemungkinan adalah orang Tionghoa atau pribumi tapi pro-Tionghoa sehingga sangat mengagung-agungkan bangsa cina

Mengutip komentar dari Sammy Jonathan, bisa dijadikan sudut pandang berbeda. Silakan disimak